Minggu, 25 Oktober 2015

Kakekku

PUISI
Karya : SALMIA
17 Februari 2015
Puisi ini kupersembahkan khususnya pada kakek ku yang telah pergi menghadap kepada-Nya


Kakekku...
Engkau pergi secara tiba-tiba
Tak terfikir olehku, Engkau akan pergi begitu cepat
Mengingat canda-tawa mu, Membuatku tersenyum seorang diri
Mengingat jasa-jasamu yang begitu besar pada semua cucu-cucumu

Kakekku...
Engkau menyanyangi kami bagaikan engkau menyanyangi dirimu sendiri
Engkau marah demi kebaikan para cucu-cucumu
Engkau terkadang bersedih jika engkau bahagia melihat cucumu bersenda gurau denganmu
Engkau bahagia melihat cucumu berpendidikan dan berilmu

Kakekku...
Maafkan aku jika aku pernah membuatmu marah dan bersedih
Maafkan aku jika aku belum sempat membalas jasamu
Maafkan aku jika aku tak sempat melihat wajah terakhirmu
Maafkan aku jika tindakanku tak sesuai dengan harapanmu

Kakekku...
Cucumu akan selalu mengenang dan mendoakanmu
Semoga engkau tenang dialam sana
Dan di terima disisi-Nya
AMIN


Jumat, 16 Oktober 2015

Awal Pertemuan Kami

AWAL PERTEMUAN KAMI
          Berawal dari pertemuan yang tak terduga kami mahasiswa KKNP sebanyak 34 orang berkumpul di sebuah masjid membahas tentang keadaan kami selama dua bulan di kec. Pattallassang. Beberapa jam menunggu akhirnya bapak pembimbing nongol juga beserta asistennya yang membawa baju KKNP. Beberapa orang dari kami mengusulkan pindah ke tempat lain dengan izin pembimbing. Kamipun dibagi dalam 3 posko yaitu posko I, II, dan III serta penentuan korcam beserta jajarannya dan juga kordes beserta jajarannya dan nasehat-nasehat oleh pembimbing yang katanya akan datang mengunjungi kami tanpa sepengetahuan kami. Kebetulan aku berada diposko II beserta temanku yaitu midun, setelah melihat kordes kami membagikan baju KKNP “owhhh very good inikah kordesku” gumamku dalam hati. Saat semua orang berkumpul di posko mereka masing-masing hanya posko kami yang berhamburan, mengapa tidak karena kordesnya urus diri sendiri hanya beberapa dari kami yang kumpul sambil bertukar no. Hp dan membahas keperluan ditempat KKNP.
Saat pemberangkatan kamipun berkumpul di LP2M untuk berangkat ke kec. Pattallassang dengan sebuah kendaraan beroda empat yaitu “Bus”. Suara mereka berebutan kursi sudah tak asing lagi terdengar ditelingaku “inilah mahasiswa” gumamku dalam hati. Bunyi bus telah terdengar menandakan saatnya untuk berangkat menuju kec. Pattalassang, tersentak kubergumam dalam hati “semoga aku betah dikampung orang”. Tak terasa 10 menit begitu cepatnya kami sampai ditujuan tepatnya di kantor kecamatan “Astaga disini kita KKNP jauhnya yah” ujar salah satu teman yang di bus sambil  tertawa terbahak-bahak tak henti-hentinya, sekilas kuikut tertawa bersama teman-teman lainnya.
Kamipun mulai turun dari mobil memasuki kantor kecamatan untuk menghadiri acara penyerahan mahasiswa KKNP atau dengan kata lain penerimaan dikantor kecamatan untuk mengabdi kepada masyarakat. Acarapun telah usai selanjutnya kami dibagi dalam 3 posko yaitu posko I di Pattallassang, Posko II di Borong pa’la’la, dan posko III di Pacellekang.
Kamipun kembali ke bus untuk diantar keposko masing-masing dan penjemputan oleh bapak kepala desa. posko pertama yang diantar adalah posko I, posko II, dan posko III yang terahir. Suara ribut dan canda tawa kamipun mulai terdengar karena arah bus menuju arah kekampus untuk mengantar teman posko I “mungkin posko I disamping kampus kali yah” sahut salah satu teman di bus. “bisa juga” jawab semua teman lainnya sambil tertawa terbahak-bahak. Tak terasa waktu bersama posko lainnnya di bus mulai berkurang karena mereka telah tiba di posko mereka. Selanjutnya bus kami menuju ke posko II, kembali arah bus kearah kampus, teman-teman semua pun mulai tertawa tiada henti membayangkan posko II bertempat di dalam kampus, dan posko III bertempat di perampatan “hahhhaahhhaaa hahahahaa ahaaahhhha” suara mereka tertawa terbahak-bahak. Ternyata dugaan kami salah. Bus pun mengambil arah dipertigaan menuju posko II yang saat itu jalannya sungguh cantik dan mulus hingga kami bergoyang kiri kanan diatas bus karena begitu cantiknya jalan menuju poskoku. Ditambah dengan barisan sapi beserta kerbau yang memonopoli jalan membuat kami tak sabar bagaimana suasana tempat posko kami. Tak lama setelah itu bus berhenti menandakan bahwa posko II telah tiba di poskonya, teman-teman posko II pun mulai turun dari bus sambil membawa koper atau bawaan mereka sambil mengucapkan good by posko III maaf kami tak mengantarmu, tempat posko III kami tak tahu “hanya kami posko III dan Tuhan yang tahu” ucap salah satu teman posko III sambil melambaikan tangan kepada posko II.
Kami pun mulai masuk kerumah pak desa sambil bersalaman dengan warga borpal dan tuan rumah tempat kami tinggal. Kami disediakan 2 kamar untuk 1 kamar cowok dan 1 kamar cewek, Tapi karena cewek dominan banyak akhirnya kamar diberikan kepada semua cewek. Posko II terdiri dari 11 mahasiswa KKNP dengan 9 cewek dan 2 cowok dengan berbagai jurusan yaitu 3 dari jurusan biologi yaitu fahria asal pinrang, yani asal bone dengan logat yang khas, dan unni asal pinrang. 2 dari jurusan PGMI yaitu ifah asal gowa dan ani asal polman yang keduanya telah menikah, 1 dari jurusan matematika yaitu uni asal jeneponto, dan juga 1 dari jurusan bahasa inggris yaitu ria asal pinrang dengan logat khasnya, beserta 1 dari jurusan bahasa arab yaitu ADI singkatan dari Ayah Dan Ibu katanya yang juga berasal dari bone yang khas dengan logatnya, dan 2 dari jurusan jurusan farmasi yaitu aku salmia asal mamuju dan kawanku midun asal polman, dan juga 1 dari jurusan perbandingan hukum yaitu zul asal gowa. Pertama sungguh susah hafal nama mereka dan jurusannya tapi lama-kelamaan sudah ingat walaupun nama dan jurusan mereka terbalik-balik “Maaf yah” ucapku saatku salah.

“Pertemuan yang tak terlupakan”